Stroke

Stroke terjadi ketika suplai darah ke otak terputus, sehingga sel-sel otak di bagian otak yang terkena menjadi mati. Suplai darah dapat terganggu karena arteri yang memasok otak tersumbat (stroke iskemik) atau pecah, sehingga menyebabkan perdarahan ke dalam otak (stroke hemoragik).

Stroke adalah kondisi yang sangat umum. Stroke adalah pembunuh terbesar kedua di Australia setelah penyakit jantung koroner dan penyebab utama kecacatan. Di Australia, stroke terjadi setiap 10 menit. 1 dari 6 orang akan mengalami stroke dalam hidup mereka.

APA SAJA PENYEBABNYA?

Ada berbagai faktor yang dapat berkontribusi terhadap risiko seseorang terkena stroke. Beberapa faktor risiko tidak dapat dikendalikan. Faktor-faktor tersebut adalah:

  • Riwayat stroke di masa lalu
  • Usia - Risiko stroke meningkat seiring bertambahnya usia Anda
  • Jenis Kelamin - Stroke lebih sering terjadi pada pria
  • Riwayat keluarga dengan stroke

Namun, banyak faktor risiko stroke yang berpotensi dapat diobati. Ini termasuk:

  • Tekanan darah tinggi - Ini adalah faktor risiko yang paling signifikan untuk stroke. Tekanan darah dianggap tinggi jika secara konsisten di atas 140/90.
  • Fibrilasi atrium (jenis detak jantung tidak teratur)
  • Diabetes
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Stenosis arteri karotis (penyempitan arteri karotis yang memasok darah ke otak)

Faktor gaya hidup juga dapat meningkatkan risiko stroke, misalnya:

  • Merokok
  • Asupan alkohol berat (6 atau lebih minuman standar per hari)
  • Diet tinggi lemak (terutama lemak jenuh) dan garam, tetapi rendah serat, buah dan sayuran
  • Kurangnya olahraga teratur
  • Obesitas

APA SAJA GEJALANYA?

Cara mudah untuk mengenali dan mengingat gejala stroke yang paling umum adalah dengan akronim 'FAST':

F = Kelemahan wajah - Periksa wajah mereka. Apakah mulut mereka terkulai?

A = Kelemahan lengan - Dapatkah mereka mengangkat kedua lengan?

S = Kesulitan bicara - Apakah bicara mereka cadel? Apakah mereka memahami Anda?

T = Waktu sangat penting. Jika Anda melihat salah satu dari tanda-tanda ini, segera hubungi 000.

Stroke adalah keadaan darurat yang mengancam jiwa. Meskipun gejalanya hilang dengan cepat atau tidak menimbulkan rasa sakit, penting untuk mendapatkan perawatan sedini mungkin. Hubungi 000 untuk segera ke rumah sakit.

Tidak adanya gejala-gejala di atas tidak serta merta menyingkirkan stroke. Sebagai contoh, stroke tertentu mungkin hanya menyebabkan kehilangan memori jangka pendek, atau kehilangan koordinasi dan keseimbangan. Jika ragu, segera dapatkan bantuan medis.

BAGAIMANA CARA MENDIAGNOSISNYA?

Stroke dicurigai berdasarkan penilaian klinis dengan mempertimbangkan riwayat gejala pasien dan pemeriksaan fisik. Pencitraan otak dengan CT dan/atau MRI umumnya diperlukan untuk evaluasi stroke. Pemeriksaan lain seperti tes darah, EKG, ekokardiografi, ultrasonografi arteri leher atau angiografi otak juga dapat dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan.

APA SAJA PILIHAN PENGOBATANNYA?

Satu-satunya pengobatan yang tersedia untuk membalikkan efek stroke adalah obat yang memecah gumpalan darah yang disebut tPA. Obat ini hanya dapat diberikan dalam waktu 4½ jam setelah serangan stroke, oleh karena itu, sangat penting untuk segera dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin setelah gejala stroke dimulai. Tidak semua pasien cocok untuk pengobatan ini. Obat ini hanya dapat diberikan setelah pasien diperiksa oleh ahli saraf yang berpengalaman dan setelah CT scan dilakukan.

Pasien dengan stroke paling baik dirawat di unit khusus stroke di rumah sakit. Perawatan pendukung untuk stroke meliputi pemberian obat antitrombotik untuk mengurangi risiko stroke berulang, pengobatan untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol, mengendalikan kadar glukosa, mengelola komplikasi stroke, perawatan khusus dan rehabilitasi kecacatan pasien dengan fisioterapi, terapi okupasi, dan terapi bicara/menelan. Beberapa pasien juga dapat memperoleh manfaat dari operasi arteri karotis atau pemasangan stent untuk mengurangi risiko stroke di masa depan.

APA PROGNOSISNYA?

Prognosis stroke tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat keparahan stroke, usia pasien, penyakit penyerta dan jenis stroke. Angka kematian akibat stroke pada 30 hari adalah sekitar 20%. 40-50% pasien akan mengalami defisit neurologis yang menetap setelah stroke dalam waktu 6 bulan, seperti kelemahan atau defisit kognitif. 25% penderita stroke harus memasuki perawatan institusional.